HUT PROPINSI SULAWESI SELATAN
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujung Pandang.
Pemerintahan Lima tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara, tepat pada tanggal 13 desember 1960. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004 yaitu pemerintahan sulawesi barat
Geografi Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12′ – 8° Lintang Selatan dan 116°48′ – 122°36′ Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Secara administratif, batas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Sebelah Utara dengan Propinsi Sulawesi Tengah, sebelah Barat dengan Selat Makassar, sebelah Timur dengan Teluk Bone dan sebelah Selatan dengan Laut Flores. Luas wilayahnya, 62.482,54 km2 (42 % dari luas seluruh pulau Sulawesi dan 4,1 % dari Luas seluruh Indonesia). Sulawesi Selatan memiliki lokasi yang strategis di Kawasan Timur Indonesia memungkinkan Sulawesi Selatan dapat berfungsi sebagai pusat pelayanan , baik bagi Kawasan Timur Indonesia maupun untuk skala internasional.
Jumlah Penduduk Berdasarkan data statistik dari “Sulawesi Selatan dalam Angka 2011”, diterbitkan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan (Badan Pusat Statistik). Jumlah penduduk (terdaftar) adalah sebanyak 8.034.776 jiwa, dengan pembagian menurut jenis kelamin sebagai berikut:
Laki-Laki 3.934.431 laki-laki
Perempuan 4.110.345 perempuan.
Suku Bangsa Terdapat 4 (empat) suku bangsa yang dominan di daerah Sulawesi Selatan adalah Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Selain itu, juga terdapat suku-suku lainnya seperti Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae dan Kajang/Konjo
Bahasa Bahasa yang digunakan adalah:
Bahasa Makassar, untuk penduduk kota Makassar dan sekitarnya, termasuk Gowa, Sungguminasa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan sebagian Bulukumba.
Bahasa Bugis, untuk masyarakat Bone, Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng dan Enrekang. Bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak di pakai oleh masyarakat Sulawesi Selatan)
Bahasa Tae’ Luwu, untuk daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa, Kabupaten Wajo sampai ke Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara
Toraja, untuk masyarakat Tana Toraja dan sekitarnya
Bahasa Mandar, untuk suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat: Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara.
Bahasa Duri adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kelompok dialek Massenrempulu. Di antara kelompok Bahasa Massenremplu, Bahasa Duri memilki kedekatan dengan bahasa Toraja dan bahasa Tae’ Luwu. Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja.
Bahasa Konjo, terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
Agama Mayoritas penduduknya beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen. Selain itu juga terdapat agama hindu/ budha untuk warga keturunan.